Pengertian Kabel UTP
UTP
merupakan singkatan dari Unshield Twisted Pair. Sesuai namanya “Unshield”,
yang berarti kabel ini tidak dilengkapi dengan pelindung aluminium sehingga
jenis kabel ini kurang tahan dengan interferensi elektromagnetik, berbeda
dengan saudaranya STP (Shield Twisted Pair). Nama Twisted Pair merujuk
pada bentuk dari isi kabel tersebut yang saling berlilitan pada setiap pasang.
Kabel UTP dilengkapi dengan 8 buah
kabel dengan warna unik di tiap kabel, lalu disusun berlilitan pada tiap pasang
warna hingga menjadi 4 pasang. Lilitan kabel tersebut berfungsi untuk
mengurangi induksi dan kebocoran pada kabel.
Setiap Warna pada kabel memiliki
fungsi yang berbeda. Dari 8 warna kabel UTP, masing-masing memiliki perannya
sendiri, adapun fungsinya, yaitu:
- Jingga: Kabel warna jingga memiliki fungsi sebagai penghantar paket data.
- Putih-Jingga: Kabel warna putih-jingga memiliki fungsi sebagai penghantar paket data.
- Hijau: Kabel warna hijau memiliki fungsi sebagai penghantar paket data.
- Putih-Hijau: Kabel warna putih-hijau memiliki fungsi sebagai penghantar paket data.
- Biru: Kabel warna biru memiliki fungsi sebagai penghantar paket suara.
- Putih-Biru: Kabel warna putih-biru memiliki fungsi sebagai penghantar paket suara
- Coklat: Kabel warna coklat memiliki fungsi sebagai penghantar tegangan DC.
- Putih-Coklat: Kabel warna putih-coklat memiliki fungsi sebagai penghantar tegangan DC
2.2 Fungsi Kabel UTP
Kabel UTP digunakan pada jaringan
LAN untuk menghubungkan komputer ke perangkat jaringan atau komputer ke
komputer ataupun antara perangkat jaringan itu sendiri. Dalam penerapannya,
kabel UTP memiliki aturan dalam penyusunan kabel berdasarkan kegunannya.
Selain itu, fungsi kabel UTP dapat
dibagi menjadi lebih spesifik lagi berdasarkan jenis dan kategorinya. Untuk
jenis-jenisnya, misal kabel straight-through, kabel cross-over dan roll-over.
Sedangkan jika dilihat dari kategorinya, misal Kategori 1 (CAT1) sampai dengan
Kategori 7 (CAT7).
2.3 Jenis – Jenis Kabel UTP
Adapun jenis-jenis kabel UTP yang
perlu anda ketahui. Ada yang bernama straight-trough, cross-over maupun
roll-over. Anda bisa menyimak penjelasan mengenai ketiga jenis kabel UTP
tersebut dibawah ini:
2.3.1 Kabel Straight-through
Untuk kabel tipe straight through memiliki aturan
penyusunan yang sama antara ujung konektor yang satu dengan lainnya.
Tipe kabel straight through biasanya digunakan untuk menghubungkan dua
perangkat yang berbeda, misalnya antara router dengan switch/hub, komputer ke switch dan komputer ke hub. Adapun urutan kabel straight
through sebagai berikut:2.3.2 Kabel Cross-over
Untuk kabel tipe crossover memiliki aturan
penyusunan yang berbeda antara tiap ujung konektor. Tipe cross over biasanya
digunakan untuk menghubungkan dua perangkat yang sama.
Misalnya antara komputer dengan komputer, router dengan router, switch dengan switch, hub dengan hub.2.3.3 Kabel Roll-over
Dan yang terakhir adalah kabel tipe roll over. Kabel tipe roll over memiliki aturan penyusunan terbalik antara ujung konektor satu dengan ujung konektor lainnya.Kabel tipe roll over digunakan untuk menghubungkan dua perangkat jaringan yang berbeda, hampir sama dengan tipe straight through namun tipe kabel ini lebih kepada menghubungkan perangkat yang memiliki konsol, misalnya switch dengan printer, switch dengan proyektor.
2.4 Ketegori Kabel UTP
Kabel UTP di kelompokan
menggunakan istilah Category atau
biasa kita menyebutnya CAT. Kabel UTP dikategorikan berdasarkan kualitas
transmisi data yang tersedia. Semakin tinggi kategorinya maka semakin cepat
transmisi data yang dilakukan. Di antara semua kategori kabel UTP, kabel CAT5e
dan CAT5 merupakan yang paling populer yang banyak digunakan pada jaringan
Ethernet.
2.4.1 Kategori 1: CAT1
Kabel UTP dengan kategori 1
merupakan kabel dengan kualitas transmisi terendah yaitu sebesar 1 Mbps. Kabel
dengan kategori ini hanya mendukung komunikasi suara analog saja sehingga
kurang cocok untuk sistem modern saat ini. Kabel CAT1 dulunya digunakan pada
tahun 1983 untuk menghubungkan telephone analog Plain
Old Telephone Service (POTS).
2.4.2 Kategori 2: CAT2
Kabel UTP kategori 2 memiliki
kecepatan transmisi data hingga 4 Mbps. Kabel dengan kategori ini telah
mendukung data dan suara digital. Umumnya kabel ini digunakan pada jaringan
dengan teknologi Token Ring oleh IBM, namun seiring perkembangan jaman kabel
tipe ini sudah tidak cocok lagi digunakan pada sistem modern saat ini.
2.4.3 Ketegori 3: CAT3
Kabel UTP kategori 3 memiliki
kecepatan transmisi data hingga 10 Mbps dan mendukung komunikasi data dan suara
digital. Bila ditinjau dari segi perkembangan teknologi Ethernet, kabel CAT3
memiliki kemampuan yang terendah, karena memang hanya mendukung jaringan
10BASE-T saja. Umumnya kabel jenis ini digunakan pada jaringan IBM Token Ring
dengan kecepatan 4 Mbps sebagai pengganti CAT2
2.4.4 Kategori 4: CAT4
Kabel UTP kategori 4 memiliki
kecepatan transmisi data hingga 16 Mbps dan mendukung komunikasi data dan suara
digital. Umumnya kabel ini juga digunakan pada jaringan IBM Token Ring 16 Mbps
dan juga didukung pada jaringan Ethernet 10BASE-T.
2.4.5 Kategori 5: CAT5
Kabel UTP kategori 5 memiliki
kecepatan transmisi data hingga 100 Mbps dan mendukung komunikasi data dan
suara digital. Kabel jenis CAT5 ini juga dapat berjalan pada kecepatan
transmisi data hingga 1Gbps tetapi dengan syarat panjang kabel harus lebih
pendek dari 100 meter. Umumnya, kabel jenis ini mendukung jaringan Token Ring,
Ethernet (10BaseT) dan Fast Ethernet (100BaseT). Kabel kategori ini merupakan
kabel yang paling populer yang banyak digunakan pada instalasi jaringan.
2.4.6 Ketegori 5e: CAT5e
Kabel UTP kategori 5e ini
merupakan bentuk peningkatan dari kabel UTP CAT5 dengan kemampuan transmisi
data hingga 1 Gbps atau pada kecepatan 10/100/1000Mbps. Kabel jenis ini
direkomendasikan pada penggunaan jaringan Gigabit Ethernet, meskipun kabel UTP
CAT 6 lebih direkomendasikan untuk kinerja yang maksimal.
2.4.7 Kategori 6: CAT 6
Kabel UTP kategori 6 memiliki
kecepatan transmisi data hingga 10 Gbps dengan frekuensi komunikasi 250Mhz dan
mendukung komunikasi data dan suara digital. Umumnya kabel jenis ini digunakan
pada jaringan Gigabit Ethernet dan 10G Ethernet dengan panjang hingga 55 meter.
2.4.8 Kategori 6a: CAT6a
Kabel UTP kategori 6a ini
merupakan bentuk peningkatan dari kabel UTP CAT6 dengan frekuensi komunikasi
yang lebih besar yaitu sebesar 500 Mhz.
2.4.9 Kategori 7: CAT7
Kabel
UTP kategori 7 memiliki kecepatan transmisi data hingga 10 Gbps dengan
frekuensi komunikasi hingga 600 Mhz dan mendukung komunikasi data dan suara
digital. Umumnya kabel jenis ini digunakan pada jaringan Gigabit Ethernet dan
10G Ethernet dengan panjang hingga 100 meter.
Agar anda lebih memahami
masing-masing kategori pada kabel UTP, anda bisa menyimak tabel dibawah ini:
KATEGORI KABEL UTP
2.5 Karakteristik Kabel UTP
Terdapat beberapa karakteristik yang
dimiliki kabel UTP, yaitu :
- Bagian dalam terdiri dari 8 buah kabel dengan warna berpasang-pasangan
- Tiap pasang warna dililit sehingga menghasilkan 4 pasang kabel
- Tidak memiliki pelindung (shield)
- Maksimal panjang kabel yang disarankan yaitu 100 meter
- Menggunakan konektor RJ-45
- Kecepatan transmisi hingga 1000 Mbps
- Memiliki impedansi sekitar 100 ohm
Bagaimana Cara Membuat Kabel UTP / LAN
- Potong panjang kabel sesuai kebutuhan.
- Kuliti bungkus luar kabel, seruas jari kelingking saja. Hati-hati kabel kecil didalamnya terpotong.
- Urut-urut kabel kecil didalamnya agar lurus, agar mudah dimasukan ke konektor RJ45nya.
- Masukan kabel ke konektor RJ45nya, pastikan semua ujungnya sampai mentok di konektornya. Agar kabelnya tergigit oleh tembaga konektornya.
- Jepit konektornya pakai tang krimping, posisi kabel jgn sampai tertarik atau pastikan masuk dengan benar kabelnya.
- Done, anda sudah selesai.
Sekarang, menuju tahap akhir
Cara Test
Kabel UTP
Setelah kita sudah membuat kabelnya, sekarang kita test apakah kabel tersebut pembuatannya sudah benar apa belum. Anda bisa menggunakan alat test kabel UTP atau pun langsung coba pasang ke komputer atau perangkat jaringan.
Test kabel UTP dengan cable tester, alat untuk menguji hasil crimpingan kabel kita, Indikatornya cukup mudah, anda hanya perhatikan lampu di cable tester itu. Pastikan 8 lampu menyala berurutan tanpa ada yang mati..
Setelah kita sudah membuat kabelnya, sekarang kita test apakah kabel tersebut pembuatannya sudah benar apa belum. Anda bisa menggunakan alat test kabel UTP atau pun langsung coba pasang ke komputer atau perangkat jaringan.
Test kabel UTP dengan cable tester, alat untuk menguji hasil crimpingan kabel kita, Indikatornya cukup mudah, anda hanya perhatikan lampu di cable tester itu. Pastikan 8 lampu menyala berurutan tanpa ada yang mati..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar